Di India dan Eropa lebih mengenal rempah lain yang masih menjadi saudara dengan temulawak karena termasuk dalam keluarga yang sama yatiu Curcuma. Rempah itu dikenal dengan nama kunyit (turmeric).

        

  The goddess of turmeric brings color in life
   It is the ornament of married woman
  And any woman who puts turmeric in her purse, 
  Her purse will never be empty

Kalau diartikan ke bahasa Indonesia kurang lebih seperti ini

Sebuah lagu dari rakyat India (dalam bahasa inggris)  yang berisi pujian terhadap Kunyit, rempah-rempah dari Timur. Kunyit ini dikenal sebagai keindahan, kesehatan, dan sekaligus keberuntungan bagi mereka yang membawa dan menggunakannya.

Obat-obat modern pun sekarang mulai memberikan perhatiannya kepada rempah-rempah ini. Kemudian Para ilmuwan melihat lebih dekat pada rempah Asia yang menakjubkan ini, meneliti bahan aktif apa yang tekandung dan melakukan pengujian dengan laboaratorium modern abad ke-21. National Institutes of Health telah mendanai setidaknya delapan studi yang menyelidiki. Bahan kimia aktif - kurkumin – yang terkandung dalam rempah ini sedang diselidiki lebih lanjut karena berpotensi untuk mencegah dan mengobati penyakit seperti kanker, cystic fibrosis, Alzheimer dan arthritis.

Penggunaan Kunyit di India banyak dijelaskan daam teks-teks kuno medis India yang dikenal Ayurvedic. Disana mereaka juga menempatkan rempah-rempah  untuk Band-Aids sebagai desinfektan. Band-Aids itu semacam plester yang diletakkan pada luka untuk membantu mempercepat penyembuhan luka tersebut. Orang-orang berkumur dengan air kunyit ketika terkena radang tenggorokan dan menggosokkan ke kulit untuk menyembuhkan luka. Mereka juga menelannya karena dipercaya dapat mengobati bronchitis dan penyakit kronis seperti diabetes.

 Pengantin wanita dan pria India memakai kunyit dan susu untuk kulit mereka sebelum menikah agar terlihat lebih cantik.

Dan sama seperti di Indonesia, kunyit merupakan bahan masakan penting yang digunakan sebagai bumbu dan pewarna.

“Anda tidak akan menemukan rumah di India tanpa Kunyit. Ini adalah rempah-rempah kita sehari-hari, dan merupakan kehidupan kita sehari-hari,” kata Vasant Lad, seorang Praktisi terlatih India yang merupakan ketua Institut Avurvedic di Albuquerque.

Beberapa petunjuk tentang pengaruh kunyit dengan mengamati pola penyakit di kalangan orang India dan Amerika. Sebagai contoh, para ilmuwan telah lama mencatat bahwa India memiliki tarif jauh lebih rendah dari kanker tertentu daripada rekan-rekan mereka di Amerika. Peneliti bertanya-tanya apakah diet memainkan peran  dan, melihat lebih khusus lagi tentang keberadaan kunyit.

Kami tahu kunyit telah digunakan selama ratusan tahun, bahkan ribuan tahun, di Cina dan Indonesia dan sangat berharga bagi orang-orang ini," tambah James Adams, seorang profesor di Sekolah Farmasi USC. "Ini jelas merupakan tanaman yang sangat berguna yang kita perlu tahu lebih banyak tentang dasarnya kita sedang menunggu untuk studi lebih lanjut.."

Sebagian besar penelitian sejauh ini telah pada hewan. Tapi semakin banyak peneliti utama melihat kunyit dan kurkumin sebagai alat bantu mungkin dalam mencegah dan memerangi penyakit pada manusia.

 Sumber : www.bri.ucla.edu